Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Virus Terbaru di Dunia

Written By Unknown on Senin, 16 September 2013 | 05.13

Dua jenis virus yang menyerang pernafasan manusia telah menarik perhatian para ahli kesehatan di dunia – novel coronavirus (virus korona baru) di Timur Tengah dan flu burung H7N9 yang menyebar di Cina.
Pekan lalu, coronavirus yang mirip dengan SARS telah menyebar ke Perancis, di mana satu pasien yang terserang virus di Dubai, menjangkiti pasien sekamar di rumah sakit.
Pihak berwenang saat ini mencoba untuk melacak setiap orang yang pernah pergi dalam kelompok tur ke Dubai dengan pasien pertama, serta semua kontak dari pasien kedua.
Sejak pertama kali diketahui tahun lalu, coronavirus jenis baru telah menginfeksi 34 orang, dan menewaskan 18 dari mereka. Hampir semuanya memiliki hubungan keterkaian ke Timur Tengah. Khusus di Arab Saudi, virus ini telah menewaskan 15 orang.
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa keberadaan virus ini hanya di Timur Tengah. Mereka pun menghimbahu agar pihak kesehatan terkait diseluruh dunia agar memonitor lebih seksama terhadap setiap kasus pernapasan biasa.
Pada saat yang sama, strain flu burung jenis baru, H7N9, telah menginfeksi orang di Cina setidaknya sejak Maret lalu, yang menyebabkan 32 kematian dari 131 kasus yang terdata.
WHO, yang memonitor virus tersebut, mengatakan keduanya memiliki potensi untuk menyebabkan pandemi, dan menjadi epidemi global jika virus ini berevolusi menjadi jenis yang mudah menyebar antar manusia.
Berikut ini beberapa poin penting prihal virus terbaru ini, seperti dikutip dari stuff.co.nz:
Q: Bagaimana manusia terinfeksi oleh coronavirus baru?
A: Para ahli tidak tahu persis. Ada beberapa pendapat bahwa penyakit ini berpindah langsung dari hewan seperti unta atau kambing kepada manusia, namun para pejabat juga mempertimbangkan sumber-sumber lain, seperti paparan lingkungan umum.
Coronavirus baru terkait erat dengan virus kelelawar, tapi ada kemungkinan juga hewan ini menularkan penyakit melalui sumber lain sebelum menjangkiti manusia.
Q: Dapatkah coronavirus baru menular antar manusia?
J: Dalam kondisi tertentu, jawabannya IYA. Ada beberapa kasus di Arab Saudi, Yordania, Inggris dan Perancis, di mana virus diketahui menyebar dari orang-ke-orang.
Hal ini terjadi pada mereka yang terinfeksi berada dalam kontak sangat dekat, contohnya orang yang merawat anggota keluarga yang sakit atau petugas kesehatan yang merawat pasien.
Tidak ada bukti virus ini menyebar dengan mudah di antara sesama manusia.
Q: Bagaimana manusia bisa terjangkiti flu burung H7N9?
J: Beberapa studi menunjukkan flu burung baru menular langsung ke manusia dari unggas di pasar hewan. Untungnya, kasus tersebut menurun sejak pemerintah Cina mulai menutup pasar unggas hidup. Namun, dibalik itu, prihal cara penularan virus ke manusia masih belum jelas, dan sangat sedikit hewan yang dinyatakan positif terkena H7N9.
Virus H7N9 berbeda dengan jenis H5N1, dimana strain baru ini tidak memberikan efek langsung terhadap unggas yang terjangkiti. Mereka tetap sehat meski telah terserang penyakit.
Q: Pencegahan apa yang dilakukan orang agar terhindar dari serangan virus-virus baru ini?
A: WHO tidak menyarankan orang untuk menghindari bepergian ke Timur Tengah atau Cina, tetapi mendesak orang-orang untuk menerapkan gaya hidup bersih, contohnya mencuci tangan.
"Hingga kita tahu sebenarnya, bagaimana dan di mana manusia tertular kedua virus ini, kita tidak dapat mengendalikan mereka," kata Gregory Hartl, juru bicara WHO.
Q: Virus yang mana paling mengkhawatirkan?
J: Tidak mungkin menjawabnya secara pasti. "Kami sungguh tidak mau memainkan permainan tebak-tebakan, virus mana yang lebih mematikan dibanding yang lain," kata Hartl.
Saat ini, kedua virus baru tersebut mengkhawatirkan karena begitu sedikit yang diketahui tentang cara mereka menginfeksi manusia dan keduanya menyebabkan penyakit yang parah.
"Setiap virus yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan kapasitas menular dari manusia ke manusia menjadi perhatian serius bagi WHO," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar